WONOSOBO – Hingga kini warga Pekon Waypanas, Kecamatan
Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, belum menikmati penerangan listrik.
Akibatnya kondisi pekon gelap gulita pada malam hari. Selain itu, para
pelajar juga mengalami kesulitan saat belajar di malam hari.
Hal ini diungkapkan, Iham, warga Pekon Waypanas, kepada Radar Tanggamus, belum lama ini. Dikatakannya, usulan untuk sambungan listrik kepada Pemkab Tanggamus maupun ke PLN, telah berulang kali dilakukan. Namun hingga kini belum juga ada realisasinya.
“Semua pihak terkait ketika ditanyakan selalu menganjurkan agar kami bersabar. Karena untuk dapat memasukkan jaringan listrik ke pekon perlu pengkajian secara mendalam,“ terangnya.
Sementara itu, Wisnu, warga Pekon Waypanas lainnya mengungkapkan hal serupa. “Makanya wajar kalau saja warga di sini buta akan informasi dan komunikasi. Pasalnya, sebagian masyarakat di sini hidup dalam ketertinggalan,” jelasnya.
Masyarakat Pekon Waypanas, lanjutnya, belum bisa menonton televisi. Karena untuk menghidupkan televisi harus menggunakan aki atau diesel. “Makanya kami berharap jaringan listrik dapat segera masuk ke pekon ini. Sehingga akan dapat memacu dan menumbuhkan usaha rumah tangga. Juga memudahkan masyarakat mengakses informasi dari pemerintah, baik soal pembangunan, pendidikan, dan kesehatan,“ harapnya.
Terkait permasalahan tersebut, Kepala Pekon Waypanas, Idham Kholiz ketika dikonfirmasi membenarkan kalau pekonnnya hingga saat ini belum tersentuh listrik PLN. “Usulan dan permohonan warga memang telah berulang kali diajukan. Tapi entah kapan dapat terealisasi. Masyarakat belum mendapatkan jawabannya. Padahal, jumlah penduduk di Pekon Waypanas mencapai 525 KK, sehingga sangat pantas sekali jika mendapatkan listrik,“ ujarnya.
Hal ini diungkapkan, Iham, warga Pekon Waypanas, kepada Radar Tanggamus, belum lama ini. Dikatakannya, usulan untuk sambungan listrik kepada Pemkab Tanggamus maupun ke PLN, telah berulang kali dilakukan. Namun hingga kini belum juga ada realisasinya.
“Semua pihak terkait ketika ditanyakan selalu menganjurkan agar kami bersabar. Karena untuk dapat memasukkan jaringan listrik ke pekon perlu pengkajian secara mendalam,“ terangnya.
Sementara itu, Wisnu, warga Pekon Waypanas lainnya mengungkapkan hal serupa. “Makanya wajar kalau saja warga di sini buta akan informasi dan komunikasi. Pasalnya, sebagian masyarakat di sini hidup dalam ketertinggalan,” jelasnya.
Masyarakat Pekon Waypanas, lanjutnya, belum bisa menonton televisi. Karena untuk menghidupkan televisi harus menggunakan aki atau diesel. “Makanya kami berharap jaringan listrik dapat segera masuk ke pekon ini. Sehingga akan dapat memacu dan menumbuhkan usaha rumah tangga. Juga memudahkan masyarakat mengakses informasi dari pemerintah, baik soal pembangunan, pendidikan, dan kesehatan,“ harapnya.
Terkait permasalahan tersebut, Kepala Pekon Waypanas, Idham Kholiz ketika dikonfirmasi membenarkan kalau pekonnnya hingga saat ini belum tersentuh listrik PLN. “Usulan dan permohonan warga memang telah berulang kali diajukan. Tapi entah kapan dapat terealisasi. Masyarakat belum mendapatkan jawabannya. Padahal, jumlah penduduk di Pekon Waypanas mencapai 525 KK, sehingga sangat pantas sekali jika mendapatkan listrik,“ ujarnya.
Sumber : www.radartanggamus.co.id